Nabi Shalih Dan Kaum Tsamud
Paket Umroh Promo Desember. Nabi Shalih adalah keturunan Nabi Nuh AS. Menurut silsihah beliau adalah putra Ubaid bin Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS. Nabi Shalih diutus ke tengah-tengah bangsa Tsamud yang hidup di dalam bekas reruntuhan kaum Aad. Bangsa Tsamud nyatanya lebih piawai dari pada kaum Aad. Mereka bisa membangun lagi jaringan irigasi yang bertambah sempurna guna mengairi lahan pertanian kemudian perkebunan. Mereka pun membangun tempat tinggal jauh amat indah kemudian megah pada bukit-bukit. Mereka hidup makmur kemudian berlomba-lomba pada kemegahan.
Ajakan Nabi Shalih Kepada Kaumnya
Seperti kaum Aad. Kenyataannya bangsa Tsamud menyembah berhala. Mereka pun suka mengerjakan dosa, kemaksiatan kemudian kedurhakaan. Allah mengutus Nabi Shalih ke tengah-tengah mereka. Berkata Nabi Shalih untuk kaumnya : “Hai kaumku, sembahlah Allah, tdk ada Tuhan selain Dia. Janganlah kalian menyekutukan-Nya dgn sesembahan lain. Allah sudah menciptakan anda melalui tanah. Dialah yang menyebabkan anda bisa membangun dgn menyiapkan sarana-sarananya. Hingga sudah selayaknya kalian memohon ampun terhadap perbuatan dosa kalian. Bertaubatlah kepada-Nya, sesngguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lalu mengabulkan doa hamba-Nya.
Akan tetapi kaum Tsamud tdk menghiraukan ajakan Nabi Shalih, mereka justru mendustakan Nabi Shalih kemudian menganggap Nabi Shalih selaku pembual belaka. Buat Nabi Shalih dakwah adalah tugasnya. Ia tdk mengharapkan upah melalui kaumnya, ia cuma menyampaikan. Hingga tanpa putus asa dgn sabar kemudian telaten ia masih melancarkan dakwah untuk menyembah Allah kemudian meninggalkan kekufuran. Nabi Shalih dituntut kaumnya mengeluarkan mujizat, jika Nabi Shalih giat menjalankan dakwah. Kaum Tsamud pun giat berupaya untuk memalingkan perhatian umat Nabi Shalih, mereka mendapatkan berbagai upaya agar Nabi Shalih diremehkan segala bangsa Tsamud.
Pada satu hari kaum Tsamud menemui Nabi Shalih, “Hai Shalih kalau engkau memang benar seorang Nabi maka datangkanlah satu keajaiban, bilamana engkau tdk bisa mengeluarkan mujizat berarti kamu seorang pembohong. “Demikian kata Kaum Tsamud. Menghadapi tuntutan demikian ngak ada jalan lain kepada Nabi Shalih kecuali memohon kepada Allah supaya memberi mujizat kepadanya. Allah mengabulkan doa Nabi shalih. Pada satu hari Nabi Shalih mengajak kaumnya untuk pegi ke kaki gunung. Orang-orang kafir tersebut mengikuti Nabi Shalih, tidak dikarenakan mempercayai Nabi Shalih melainkan berharap agar Nabi Shalih ngak bisa mengeluarkan mujizat. Dgn demikian mereka sanggup mengolok-olok kemudian menghina Nabi Shalih.
Tetapi betapa kagetnya orang-orang kafir tersebut, ngak lama sesudah mereka berkumpul dalam kaki gunung, tampaklah seekor unta betina yang apik rupanya, unta tersebut besar kemudian gemuk, ngak pernah mereka mengetahui unta sebagus tersebut. Unta tersebut membawa susu yang berlimpah. Nabi Shalih berpesan untuk umatnya : “Inilah unta mujizat dari Tuhanku, unta ini dapat kalian peras tiap hari. Susunya tdk akan pernah habis-habis. Tetapi perhatikan pesanku ini. Unta ini patut dibiarkan bebas berkeliaran tdk seorang juga boleh mengganggunya, unta ini pun berwenang meminum air sumur bergantian dgn masyarakat. Jika hari ini unta ini minum maka ngak seorang pun untuk penghuni boleh mengambil air sumur. Kebalikannya besok para warga dapat mengambil air sumur kemudian si unta tdk minum air tersebut sedikit pun jua. Kaum Tsamud sepakat oleh perjanjian tersebut, hari itu pula unta mujizat langsung menuju sumur kemudian meminum airnya. Para warga secepatnya mengambil tempat susu kemudian memeras susu unta tersebut bergantian.
Kedurhakaan Kaum Tsamud
Sejak munculnya unta yang membawa berkah air susu, rakyat dari orang-orang yang beriman bertambah mantap kemudian tebal imannya. Sedangkan orang-orang kafir makin iri kemudian menaruh dendam untuk Nabi Shalih. Mereka masih berusaha mematahkan dakwah yang dilancarkan Nabi Shalih. Orang-orang kafir tersebut kemudian mengadakan sayembara, siapa yang berani membunuh unta Nabi Shalih lalu mereka bakal mendapat bonus berupa gadis cantik. Tersebutlah 2 orang pemuda nekad mengikuti sayembara tersebut. Mereka telah sepakat akan menikmati bonus perempuan cantik tersebut bersama-sama. Demikianlah sewaktu unta tersebut baru saja minum dalam salah satu sumur warga salah seorang dari pembunuh kejam tersebut melepaskan anak panah. Pas mengenai kaki unta. Unta tersebut berlari kesakitan, tetapi seorang lagi yang telah standby dengan golok di dalam tangan secepatnya menghabisi unta tersebut. Mereka sukses membunuh unta kemudian otomatis menghasilkan bonus perempuan cantik.
Sehabis unta tersebut mati orang-orang kafir merasa lega, mereka dgn beraninya menentang Nabi Shalih : “Hai Shalih unta yang kamu banggakan tersebut kini telah kami bunuh. Mengapa tdk muncul balasan siksa bagi kami. Bila kamu memang utusan Allah sudah tentu kamu sanggup mendatangkan siksa yang kamu ancamkan untuk kami !
Berkata Nabi Shalih : “Kalian sungguh-sungguh sudah berbuat dosa. Kali ini kalian dapat bersenang-senang semasa tiga hari, sesudah melalui tiga hari lalu datanglah ancaman yang dijanjikan Allah kepadamu. Waktu tiga hari tersebut sesungguhnya adalah harapan buat bangsa Tsamud untuk bertobat setelah itu menyadari kesalahannya tetapi mereka bahkan mengejek Nabi Shalih. Mereka menganggap Nabi Shalih hanya membual belaka.
Ngak sampai tiga hari mereka datang lagi kepada Nabi Shalih serta berkata : “Hai Shalih, mengapa tdk kamu percepat datangnya siksa tersebut untuk kami ?” berkata Nabi Shalih : “Wahai kaumku, mengapa kau minta secepatnya datangnya siksa, bukannya kebaikan ? Mengapa kalian tdk minta ampun kepada Allah, mudah-mudahan anda diberi ampun.”
Diam-diam orang-orang kafir tersebut merasakan takut. Bukanlah ucapan Nabi Shalih kerap terbukti kenyataannya. Bagaimana kalau siksa tersebut benar-benar datangi untuk mereka. Hingga tuk mencegah datangnya siksa tersebut. Satu hari sebelum waktu dimana dijanjikan habis, mereka mengadakan rapat gelap. Mereka bermaksud membunuh Nabi Shalih biar siksa tersebut ngak jadi diturunkan. Sungguh keji kemudian busuk rencana mereka.
Tetapi Allah melindungi hamba-Nya yang benar. Nabi Shalih diselamatkan dalam rencana pembunuhan yang keji tersebut. Esok harinya terjadilah peristiwa yang mengerikan tersebut. Bangsa Tsamud disambar petir yang meledak kemudian menggelegar membelah angkasa. Bumi pun turut murka atas kesombongan bangsa yang ingkar tersebut. Gempa yang dahsyat sudah menghancurkan kemudian memporak-porandakan tempat tinggal mereka yang megah kemudian besar. Paket Umroh Promo Desember
Gak ada seorang pun dalam kaum yang ingkar tersebut muncul yang selamat. Cuman Nabi Shalih serta para pengikutnya saja terbebas dari malpetaka : Musnah sudah satu peradaban tinggi untuk bangsa yang kuat serta perkasa. Griya, tempat tinggal, harta kemudian hewan peliharaan mereka sungguh-sungguh sudah hancur total. Itulah adzab kepada kaum yang durhaka.
0 komentar:
Posting Komentar