Kisah Tentang Perjalanan Hidup Imam Muslim
Paket Umroh Bulan Mei 2015. Nama lengkapnya yaitu Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an-Naisaburi. Ia pun mengarang kitab As-Sahih (terkenal dengan Sahih Muslim). Ia salah seorang ulama terkemuka yg namanya pasti dikenal hingga kini. Ia dilahirkan di Naisabur di dalam tahun 206 H. Menurut pendapat yg sahih sebagaimana dikemukakan oleh al-Hakim Abu Abdullah di kitabnya ‘Ulama’ul Amsar.
Kehidupan untuk Mencari Ilmu
Ia belajar hadits mulai dari masih dalam umur dini, yakni sejak tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir serta negara-negara lain. Dalam perjalannanya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan tuk berguru hadits pada mereka. Di Khurasan, ia berguru pada Yahya bin Yahya serta Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru pada Muhammad bin Mahran dan Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits pada Ahmad bin Hanbal serta Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar pada Sa’id bin Mansur serta Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru pada ‘Amr bin Sawad serta Harmalah bin Yahya, serta pada ulama master hadits lainnya.
Ia belajar hadits mulai dari masih dalam umur dini, yakni sejak tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir serta negara-negara lain. Dalam perjalannanya Imam Muslim banyak mengunjungi ulama-ulama kenamaan tuk berguru hadits pada mereka. Di Khurasan, ia berguru pada Yahya bin Yahya serta Ishak bin Rahawaih; di Ray ia berguru pada Muhammad bin Mahran dan Abu ‘Ansan. Di Irak ia belajar hadits pada Ahmad bin Hanbal serta Abdullah bin Maslamah; di Hijaz belajar pada Sa’id bin Mansur serta Abu Mas’Abuzar; di Mesir berguru pada ‘Amr bin Sawad serta Harmalah bin Yahya, serta pada ulama master hadits lainnya.
Paket Umroh Ramadhan 2015
Imam Muslim berkali-kali mengunjungi Baghdad buat belajar pada ulama-ulama master hadits, serta kunjungannya yg terakhir di dalam 259 H diwaktu Imam Bukhari hadir ke Naisabur, Imam Muslim hampir sering hadir kepadanya buat berguru, sebab ia tahu jasa serta ilmunya. Setelah itu semasa terjadi fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia berhimpun pada Bukhari, sehingga perihal terkait menjadi sebab terputusnya hubungan dengan Az-Zihli. Imam Muslim di Sahihnya dan di kitab lain, tidak memasukkan hadits-hadits yg diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah gurunya. Perkara yg serupa juga ia lakukan kepada Bukhari. Ia gak meriwayatkan hadits di Sahihnya, yg diterimanya dari Bukhari, padahal ia juga sebagai gurunya. Kelihatannya berdasarkan pandangan Imam Muslim, yg alangkah baiknya yaitu gak memasukkan ke dalam Sahihnya hadits-hadits yg diterima dari kedua gurunya tersebut, akan masih mengakui mereka menjadi guru.
Guru-gurunya
Selain yg telah dituturkan di atas, Imam Muslim masih memiliki beragam ulama yg jadi gurunya. Di antaranya : Utsman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu Syaibah, Syaiban bin Farwakh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harb, Amr an-Naqid, Muhammad bin al-Mutsanna, Muhammad bin Yassar, Harun bin Sa’id al-Ayli, Qutaibah bin Sa’id serta yang lain-lainnya.
Selain yg telah dituturkan di atas, Imam Muslim masih memiliki beragam ulama yg jadi gurunya. Di antaranya : Utsman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu Syaibah, Syaiban bin Farwakh, Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harb, Amr an-Naqid, Muhammad bin al-Mutsanna, Muhammad bin Yassar, Harun bin Sa’id al-Ayli, Qutaibah bin Sa’id serta yang lain-lainnya.
Keahlian di dalam Hadits
Apabila Imam Bukhari yaitu ulama terkemuka dalam aspek hadits sahih, berpengetahuan luas tentang ilat-ilat serta seluk beluk hadits, serta cerdas kritiknya, jadi Imam Muslim adalah orang kedua setelah Imam Bukhari, baik di ilmu serta pengetahuannya ataupun di keutamaan serta kedudukannya.
Apabila Imam Bukhari yaitu ulama terkemuka dalam aspek hadits sahih, berpengetahuan luas tentang ilat-ilat serta seluk beluk hadits, serta cerdas kritiknya, jadi Imam Muslim adalah orang kedua setelah Imam Bukhari, baik di ilmu serta pengetahuannya ataupun di keutamaan serta kedudukannya.
Paket Umroh Mei 2015
Imam Muslim banyak menerima pujian dan pengakuan dari para ulama master hadits dan ulama lain. Al-Khatib al-Baghdadi berkata, “Muslim telah menjejaki jejak Bukhari, memperhatikan ilmunya serta menempuh jalan yg dilaluinya.” Pernyataan terkait tidak bertanda bahwa Muslim hanyalah seorang pengikut saja. Karena, ia memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri dalam menyusun kitab, beserta metode anyar yg belum sempat diperkenalkan orang sebelumnya.
Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan bahwa di dunia ini orang yg sungguh-sungguh lihai di aspek hadits cuman empat orang; salah 1 di antaranya ialah Imam Muslim. Maksud perkataan tersebut yaitu ahli-ahli hadits terkemuka yg hidup dalam zaman Abu Quraisy, sebab master hadits tersebut lumayan banyak jumlahnya.
Abu Quraisy al-Hafiz menyatakan bahwa di dunia ini orang yg sungguh-sungguh lihai di aspek hadits cuman empat orang; salah 1 di antaranya ialah Imam Muslim. Maksud perkataan tersebut yaitu ahli-ahli hadits terkemuka yg hidup dalam zaman Abu Quraisy, sebab master hadits tersebut lumayan banyak jumlahnya.
Karya-karya Imam Muslim
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yg tidak sedikit jumlahnya, di antaranya adalah:
1. Al-Jami’ as-Sahih (Sahih Muslim).
2. Al-Musnadul Kabir (kitab yg menerangkan nama-nama para perawi hadits).
3. Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
4. Kitab al-’Ilal.
5. Kitabul-Aqran.
6. Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hanbal.
7. Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
8. Kitabul-Muhadramin.
9. Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
10. Kitab Auladis-Sahabah.
11. Kitab Awhamil-Muhadditsin.
1. Al-Jami’ as-Sahih (Sahih Muslim).
2. Al-Musnadul Kabir (kitab yg menerangkan nama-nama para perawi hadits).
3. Kitabul-Asma’ wal-Kuna.
4. Kitab al-’Ilal.
5. Kitabul-Aqran.
6. Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hanbal.
7. Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’.
8. Kitabul-Muhadramin.
9. Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
10. Kitab Auladis-Sahabah.
11. Kitab Awhamil-Muhadditsin.
Kitab Sahih Muslim
Di antara kitab-kitab di atas yg sangat banyak maksudnya dan sangat bermanfat luas, beserta masih tetap beredar sampai kini ialah Al Jami’ as-Sahih, terpopuler dengan Sahih Muslim. Kitab terkait termasuk salah 1 dari 2 kitab yg amat sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih terkait diterima baik oleh segenap umat Islam.
Di antara kitab-kitab di atas yg sangat banyak maksudnya dan sangat bermanfat luas, beserta masih tetap beredar sampai kini ialah Al Jami’ as-Sahih, terpopuler dengan Sahih Muslim. Kitab terkait termasuk salah 1 dari 2 kitab yg amat sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih terkait diterima baik oleh segenap umat Islam.
Imam Muslim telah mengerahkan semua kemampuannya buat meneliti serta mempelajari kondisi para perawi, menyaring hadits-hadits yg diriwayatkan, membandingkan riwayat-riwayat tersebut 1 sama lain. Imam Muslim luar biasa teliti serta hati-hati dalam memakai lafaz-lafaz, serta selalu memberi isyarat atas munculnya perbedaan antara lafaz-lafaz tersebut. Dgn kerja keras yg sedemikian rupa, hingga lahirlah kitab Sahihnya.
Bukti kongkrit tentang keagungan kitab tersebut ialah sebuah kenyataan, di mana Imam Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yg sempat didengarnya. Diceritakan, bahwa ia sempat berkata: “Aku susun kitab Sahih ini yg disaring dari 300.000 hadits.”
Diriwayatkan dari Ahmad bin Salamah, yg berkata : “Aku menyusun bersama Muslim buat menyusun kitab Sahihnya tersebut selama 15 tahun. Kitab tersebut berisi 12.000 macam hadits.”
Maka, Ibn Shalah menyebutkan dalam Abi Quraisy al-Hafiz, bahwa jumlah hadits Sahih Muslim tersebut sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat tersebut dapat kita diskusikan, yakni bahwa kalkulasi pertama memasukkan hadits-hadits yg berulang-ulang penyebutannya, sedangkan kalkulasi kedua sekedar menghitung hadits-hadits yg tidak diucapkan berulang.
Maka, Ibn Shalah menyebutkan dalam Abi Quraisy al-Hafiz, bahwa jumlah hadits Sahih Muslim tersebut sebanyak 4.000 buah hadits. Kedua pendapat tersebut dapat kita diskusikan, yakni bahwa kalkulasi pertama memasukkan hadits-hadits yg berulang-ulang penyebutannya, sedangkan kalkulasi kedua sekedar menghitung hadits-hadits yg tidak diucapkan berulang.
Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya: “Bukan setiap hadits yg sahih menurutku, aku cantumkan di dalam sini, seperti di Sahihnya. Aku hanya mencantumkan hadits-hadits yg telah disepakati oleh para ulama hadits.” .
Imam Muslim sudah pernah berkata, bagaikan ungkapan gembira atas karunia Tuhan yg diterimanya: “Jika masyarakat bumi ini menyusun hadits selama 200 tahun, jadi kerja keras mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad tersebut.”
Ketelitian dan kehati-hatian Imam Muslim kepada hadits yg diriwayatkan di Sahihnya dapat dilihat dari perkataannya seperti berikut : “Tidaklah aku mencantumkan sesuatu hadits di dalam kitabku tersebut, melainkan oleh pertimbangan; juga tiada aku menggugurkan sesuatu hadits daripadanya melainkan dengan pertimbangan pula.”
Paket Umroh Bulan Mei. Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya gak membuat judul tiap bab secara terperinci. Adapun judul-judul kitab dan bab yg kita dapati di sebagian naskah Sahih Muslim yg sudah dicetak, sebetulnya dibuat oleh para pengulas yg hadir kemudian. Di antara pengulas yg paling baik membuatkan judul-judul bab serta sistematika babnya yaitu Imam Nawawi di Syarahnya.
Imam Muslim wafat di ahad sore, serta dikebumikan di kampung halamannya yaitu Nasr Abad, salah satu kawasan di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H. pada usia 55 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar